Kita telah mengetahui bahwasannya System Demokrasi atau “Agama Demokrasi” yang telah dibangun oleh “Negara AS” beserta sekutu salibis lainnya sedang berkuasa. Selain itu juga mereka membuat system pluralisme, liberalisme, komunisme, sosialisme dan kapitalismenya untuk menunjang agama demokrasi tersebut. Mereka berupaya untuk memajukan peradaban dunia dengan system liberalis dan ekonomi kapitalisnya. Namun apa yang terjadi, mereka telah gagal membangun Peradaban Dunia yang maju dan sejahtera. Malahan justru sebaliknya mereka semuanya telah merusak kehidupan dibumi. Mulai dari masalah pengangguran sampai kehidupan sosial lainnya bahkan sampai pelestarian alam dan sumber daya alamnya sudah dirusak oleh mereka. Itulah fakta yang terjadi ketika orang-orang kafir sedang berkuasa.
Bandingkanlah ketika Islam sedang berkuasa, pengangguran tidak ada bahkan harta yang ada di Baitul Mal menumpuk karena sudah tidak ada lagi ummat Islam yang memerlukannya. Pelestarian alam dan Sumber daya alam pun terpelihara dan terjaga dengan baik, tidak ada kerusakan di bumi. Singkatnya sudah tercipta “Baldatun Thoyyibatun wa robbun Ghofur”. Itulah fakta yang terjadi ketika Ummat Islam sedang berkuasa.
Berkenaan dengan itu marilah kita pahamilah firman Alloh SWT. dibawah ini:
39. telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Robb Kami hanyalah Allah”. dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa. (QS. 22:39-40)
Pada ayat 39 jelas bahwa Ummat Islam telah diizinkan untuk berperang karena telah dizholimi (dianiya, ditindas dsj) oleh orang-orang kafir yang sedang berkuasa memimpin dunia.
Pada ayat 40 mari kita pahami kalimat Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.
Dari ayat ini sangat jelas bahwa Jika Alloh SWT tidak menolak keganasan orang-orang kafir yang sekarang sedang berkuasa maka akibatnya seluruh tempat peribadatan yang ada telah dirobohkan dan dihancurkan termasuk didalamnya Masjid yang banyak disebut nama Alloh. Lalu dengan apa Alloh SWT menolak keganasan orang-orang kafir tersebut? Jawabannya adalah dengan “diizinkannya berperang” bagi ummat Islam untuk menolong dinulloh.
Kesimpulannya pada QS. 22:39-40; dengan diizinkannya berperang adalah semata-mata untuk mencegah keganasan orang-orang kafir yang telah merusak kehidupan beribadah kepada Alloh dimuka bumi ini.
Mari kita pahami pula firman Alloh SWT. dibawah ini:
“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam”. (QS. 2:251)
Pada ayat diatas jelas bahwa tentara Tholut telah mengalahkan tentara Jalut dengan izin Alloh SWT, begitu pula Daud sebagai “Panglima perang” nya dapat membunuh Jalut dengan izin-Nya. Inilah cara Alloh untuk menolak keganasan sebagian manusia (pada waktu itu Jalut) melalui tentara Tholut dan Daud sebagai “panglima perangnya”.
Seandainya Alloh SWT tidak menolak keganasan sebagian manusia (orang-orang kafir) dengan sebagian yang lain (ummat Islam) pastilah bumi ini rusak. Sumber data alam akan terus di “eksploitasi” untuk memenuhi kebutuhan hawa nafsu orang-orang kafir tanpa peduli pelestarian alamnya.
Kesimpulan QS. 2:251; dengan di izinkannya berperang adalah semata-mata untuk mencegah kerusakan dimuka bumi akibat keganasan orang-orang kafir.
Warnings…!!!
- Wahai ummat Islam bangsa Indonesia khususnya, kita telah memahami bahwa saat ini Orang-orang kafir sedang berkuasa melalui berbagai system yang mereka buat seperti system demokrasi, Pluralisme, liberalisme, Neo Liberalisme, komunisme, sosialisme, dan kapitalisme. Semua system tersebut telah terbukti tidak membawa dampak kemajuan bagi peradaban manusia, malahan sebaliknya telah merusak kehidupan beribadah kepada Alloh dan merusak alam semesta beserta isinya.
- Jika kita mengaku sebagai ummat islam yang sudah jelas terzholimi/ teraniya tetapi tidak mau angkat senjata untuk berperang maka sama saja kita juga telah membantu kerusakan bumi dan kerusakan beribadah kepada Alloh SWT, artinya sama saja seperti mereka.
Marilah kita bersatu padu menggalang kekuatan Islam untuk menolak keganasan orang-orang kafir melalui system yang mereka buat.
Desember 17, 2009 at 2:39 pm
makasi infonya
Desember 18, 2009 at 12:29 am
assalamu’alaykym……
akhi,ana butuh bimbingan……
ana sama sekali tidak mengetahui tentang N11….hanya sedikit yang ana tahu…
ana pengen ngaji lebih jaum tapi gak ada mas’ulnya………..
Abuqital1:
Wa ‘alaikum salam Wr. Wb.
Alhamdulillah tambah lagi satu orang mujahidah yang masih “ghirohnya” tinggi terhadap perjuangan islam khususnya di Indonesia.
Jika ukhti memang butuh bimbinganm silakan komunikasinya via email dan cantumkan no. hp ukhti di email abuqital1@gmail.com
Ukhti….selama anda masih berkeinginan jalan kebenaran maka pasti Alloh akan memberi petunjuk (QS. 29:69)
Desember 20, 2009 at 10:06 am
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
tolong bantah buku yang ditulis oleh kelompok salafy yang berjudul NII Dalam Timbangan Aqidah yang di tulis oleh Suroso.
Muhammad Qusyairi
Abuqital1:
Wa ‘alaikum salam Wr. Wb.
Sebenarnya judul buku tersebut yang ditulis oleh Suroso sudah dibantah oleh para aktivis Islam. Isi buku tersebut tidak mempunyai hujjah kuat untuk melawan kebenaran perjuangan NII. Buku tersebut banyak sekali kekurangannya, diantaranya dari sejarah dan konstitusi NII saja si penulis (Suroso) TIDAK TAHU dan TIDAK PAHAM, bahkan Referensinya SUDAH NGACO.
Jika akhi ingin lebih tahu, silakan cari buku atau artikel Al Chaidar yang berisi bantahan untuk melawan hujjah Suroso tersebut. Secara pribadi sebenarnya Suroso telah meminta maaf kepada Al Chaidar dengan kapasitas beliau sebagai PENGAMAT NII.
Februari 21, 2010 at 1:28 am
bagai mana caranya akhi,,,,???
Abuqital1:
Caranya adalah:
1. Berada di wadah yang HAQ (Fi Sabilillah), tidak bisa dengan cara Talbis.
2. Adanya Pemimpin/ Panglima yang siap mengobarkan perang dan bertanggungjawab dunia akhirat terhadap peperangan tersebut
3. Adanya kekuatan personil/prajurit
4. Adanya kekuatan logistik perang (senjata, dana, taktik & strategi dsj).
5. Adanya ikatan setia kepada Alloh (Bai’at) yang disaksikan oleh pemimpin/ panglima perang sebagaimana yg dicontohkan oleh Rosululloh SAW.
Februari 27, 2011 at 4:03 am
akhi, saya ingin bertanya, sejauh apa anda mengetahui hub antara NII dan JAT? siapa yg beriman dan siapa yang berlepas diri dr keimanan?