Amanat Asy Syahid Imam S.M Kartosoewiryo dalam Penjelasan 3 : Ancer-ancer MKT No.11 tahun 1959:
“Ikutilah zaman, yang beredar secepat kilat ! kejarlah waktu, dan janganlah biarkan waktu mengejar-ngejar kita! Gunakanlah setiap saat dan detik untuk menunaikan perang mentegakkan Kalimatillah, dalam bentuk dan sifat apa dan manapun! Ketahuilah! Sekali lampau, ia tidak berulang kembali! Songsonglah kedatangan kembali Imam Plm.T.dengan realisasi M.K.T Nomor 11 ini! Tunjukkanlah bukti patuh setiamu kepada Allah! Kepada Rosululloh SAW.! Dan kepada ulil amrimu, Ulil Amri Islam, tegasnya : Imam-Plm.T.! Itulah jalan Jihad Fi Sabilillah, satu-satunya Sirathal-Mustaqim!”.
Isi MKT No.11, tahun 1959 mengenai estafeta Imam NII dalam Darurat Perang ialah :
“K.P.S.I. dipimpin langsung Imam –Plim. T.APNII. Jika satu dan hal lain, ia berhalangan menunaikan tugasnya, maka ditunjuk dan diangkatnyalah seorang Panglima Perang selaku penggantinya, dengan purbawisesa penuh.”
“Calon pengganti Panglima Perang Pusat ini diambil dari dan diantara Anggota-anggota KT termasuk dalamnya KSU dan KUKT atau dari dan diantara Panglima Perang yang kedudukannya setaraf dengan kedudukan anggota-anggota KT, termasuk didalamnya KSU dan KUKT, yang kedudukannya dianggap setaraf dengan kedudukan anggota-anggota KT.”
Kesimpulannya:
Calon Pengganti Imam yang sesuai M.K.T. no. 11 tahun 1959 adalah:
- Anggota Komandemen Tertinggi (AKT)
- Kepala Staf Umum (KSU)
- Kuasa Usaha Komandemen Tertinggi (KUKT)
- Panglima perang yang kedudukannya setaraf dengan kedudukan anggota-anggota Komandemen Tertinggi yakni Para Panglima Wilayah Besar.
Juli 25, 2009 at 12:41 am
salam bwt abuqital, tanya nich.. maksud Plm.T itu apa?
Abuqital1:
“Plm. T= Panglima Tertinggi yakni Imam NII”
Maret 15, 2010 at 3:41 am
pak….apakah boleh menyebut imam plm t sebagai satu2nya sirotol mustaqim….,bukankah mereka tidak maksum….?sebab dg kata2 tsb bisa menjadi pengkultusan thd imam….,bukankah satu2nya sirotol mustaqim..adalah ALLOH,RASUL NYA…?
MENURUT SAYA….HAL2 TSB BISA MENJURUS KEARAH PENGKULTUSAN SEORANG PEMIMPIM….SEBAB …ADAKAH DULU….SAHABATNYA SAHABAT RASUL…MENYEBUT SAHABAT SPT ABU BAKAR ASSIDIQ SBG “SATU2NYA SIROTOL MUSTAQIM?”PDHAL KITA TAHU SPT APA KUALITAS SEORANG ABU BAKAR ASSIDIQ..MENURUT SAYA …JANGANLAH TERJEBAK PADA PENGKULTUSAN…ASHOBIAH DLL…YA PAK…
Abuqital1:
O…rupanya anda salah paham. maksudnya adalah selama para pejuang NII masih memegang konstitusi NII yg notabene bersumber dari Al Quran dan As Sunnah maka insya Alloh selama itu pula aqidah dan perjuangan NII tidak akan sirna. JADI bukan kepada pribadinya MELAINKAN kepada undang-undangnya (konstitusi).
Maret 26, 2010 at 10:18 pm
Sdr surya dan Sdr Abuqital1, masih salah faham. Yang sirathal mustaqim adalah patuh kepada Allah sebagaimana ajaran Rasul SAW, dan senantiasa berjihad dalam bentuk apapun untuk menegakkan kalimatillah. Sedangkan kepada Plm.T. hendaknya menunggu realisasi MKT 11 tahun 1959. Inilah kalimat yang tersirat dari Amanah Beliau SM.Kartosoewirjo. Dalam amanah itu beliau tidak menyebut-nyebut “kepada undang-undangnya (konstitusi).”
Jangan semua persoalan dibelokkan agar untuk satu jurusan. Islam itu rahmatan untuk semua jurusan.
Simaklah komen No.3 yang dipahamkan dari judul (kop) dari situs ini.
Abuqital1:
Ya, insya Alloh ana memahaminya. Justru itu dalam melaksanakan Jihad Fi Sabilillah salah satunya harus ada Pemimpin yg akan mempertanggungjawabkan di akhirat kelak. Dalam pandangan NII bahwa adanya Imam Plm. T. itu wajib adanya karena merupakan bentuk ketaatan kepada Ulil Amri Islam. Jika kita taat kepada Ulil Amri Islam maka sama saja telah taat kepada Rosul dan jika telah taat kepada Rosul maka berarti telah mentaati Alloh.
1. Taat kepada Alloh –> Al Quran
2. Taat kepada Rosul –> As Sunnah –> Hadits Shohih
3. Taat kepada Ulil Amri diantara kamu –> Ulil Amri Islam –>Pemerintah Islam–> Konstitusi Islam –>Negara Islam
Maret 29, 2010 at 10:37 pm
kini saya paham juga bahwa awal dan akhir giringan bapak adalah “Taat kepada Ulil Amri diantara kamu –> Ulil Amri Islam –>Pemerintah Islam–> Konstitusi Islam –>Negara Islam”
Umat sebelum Rasul SAW juga mempunyai ulil amri, apakah kemudian semua ulil amri juga mengarah mendirikan negara??? Tentu tidak!! Perjuangan ini adalah menegakkan kalimatillah sesuai dengan situasi dan kondisi. Saya takut bahwa Rasul SAW dijadikan kambing hitam untuk menyalurkan bakatdan hobi perang sebagian orang. Tidak semua rasullullah dalam menjalankan perjuangnnya dengan cara perang mendirikan negara.
Singkatnya, perjuangan ini bukan saja mendirikan negara. Atau boleh diistilahkan mendirikan negara bukanlah satu-satunya cara untuk menegakkan kalimatillah. Pakailah cara “dalam bentuk apapun dan manapun” sesuai dengan ladang perjuangan ini.
Marilah kita dengungkan kalimatillah kepada umat Islam di Indonesia ini sesuai potensi dan kapasitas masing-masing.
Abuqital1:
Ya betul “Pakailah cara dalam bentuk apapun dan manapun”, tapi HARUS INGAT semuanya itu harus dalam koridor Konstitusi NII. Makanya diakhir itu ada titik tekan “merealisasikan MKT. no. 11 Thn. 1959”. Pada MKT itu tidak hanya bicara Kepemimpinan NII saja, bagaimana taktik perjuangannya dan struktur perjuangannya. TENTU saat ini musuhpun tahu ttg MKT itu dari orang-orang terdahulu yg sudah berkhianat.
Makanya dari 1949 – 1962 kita ambil pelajaran, mana yg dipertahankan dan mana yg diperbaiki. Untuk itulah kita pakai cara apapu, bentuk apapun dan manapun DENGAN CATATAN tetap mengacu pada GARIS PERJUANGAN NII (konstitusi NII). Jangan dikira yang dituduh teroris oleh RI itu dalam hatinya masih mengakui kebenaran perjuangan NII (DI/TII). Hanya saja mereka memakai cara dalam bentuk apa saja dan dimana saja TETAPI tidak melihat GARIS PERJUANGAN NII (Konstitusi NII) yang sudah dibuat sedemikian rapi dan tersusun (Bunyanun Marshush).
Maret 30, 2010 at 9:50 am
perjuangan ini adalah menjabarkan dan menyebarkan kalimatillah, yaitu AlQur’an dan AlHadist. Tetapi bapak ini malah mengerucutkan perjuangan kalimatillah hanya melalui cara “koridor Konstitusi NII, dan dengan titik tekan “merealisasikan MKT. no. 11 Thn. 1959″. Kalimatillah adalah amanah, sedangkan koridor adalah cara menyampaikan amanah. Masih banyak koridor yang lain yang dianggap sepadan dengan situasi dan kondisi. Bapak ini memaksakan cara bukan mencari jalan menyebarkan kalimatillah. Padahal banyak contoh Rasul SAW dan Rasul sebelumnya dalam menyampaikan dakwah. Apakah koridor yang bapak maksudkan setara dengan AlHadist, hukumnya??? NII bukanlah satu-satunya perjuangan dalam menyampaikan kalimatillah.
Maret 16, 2010 at 12:30 am
Memahami Amanat Asy Syahid Imam S.M Kartosoewiryo:
1. Ikuti zaman yang selalu berubah.
2. Tunaikanlah jihad menegakkan kalimatillah, dalam bentuk apapun dan manapun.
3. Yang telah berlalu tak dapat terulang lagi.
4. Songsonglah Imam Plm.T dari realisasi MKT Nomer11.
5. Patuh setia kepada Allah dan RasulNya.
6. Patuh setia kepada Ulil Amri Islam, yaitu Imam-Plm.T.
7. Itulah jalan Jihad fi Sabilillah satu-satunya sirathal-mustaqim.
Untuk lebih memahami kalimat diatas, diringkas sbb:
1. Zaman selalu berubah dan yang berlalu tak akan terulang.
2. Tunaikanlah jihad dalam bentuk apapun untuk menegakkan kalimatillah dengan patuh setia kepada Allah sebagaimana ajaran RasulNya, sebagai satu-satunya sirathal mustaqim.
3. Patuhilah Imam Plm.T. hasil MKT Nomer 11.
Kesimpulannya adalah:
Yang sirathal mustaqim adalah patuh kepada Allah sebagaimana ajaran Rasul SAW, dan senantiasa berjihad dalam bentuk apapun untuk menegakkan kalimatillah.
Yang Imam Plm.T. masih menunggu calon hasil MKT Nomer 11 tahun 1959.
Demikianlah pemahaman saya berdasar apa yang tersurat dari kalimat yang disusun.
Februari 26, 2011 at 8:33 pm
ngaji lagi y kawan
September 1, 2010 at 3:44 am
bagaimana langkah menjadi jundi yang baik?
September 1, 2010 at 3:47 am
dimana letak keimanan seseorang, jika ia menjadi pengiut nii?
September 2, 2010 at 6:29 pm
Bpk Abuqital,
Sepertinya jihad fisabilillah yg bapak uraikan berujung pada keharusan bernegara islam dan negara islam itu NII. Saya jadi berpikir bagaimana dengan para mujahid timur tengah, atau yg paling tenar Osamah Bin Laden misalnya. Beliau (wallahu’alam) mana tahu ada NII, atau kenal Bpk Kartosoewiryo, tapi yg pasti mereka berjuang di jalan Allah, jihad fisabilillah, sampe berani mengorbankan jiwa. Jadi menurut sy kalo Bpk Abuqital mau berjihad lewat NII its OK tapi kalo dibilang itu satu2nya jihad fisabilillah sy kurang sependapat. Mungkin sejalan dengan hal itu NII kemudian menganggap semua orang di luar NII (muslim atau non muslim) adalah kafir. Duh, sy mendengarnya miris, kok bisa setega itu. Padahal banyak contoh orang2 muslim yg lebih istiqomah menjalankan syariat islam daripada berperang dan berperang lagi.
Februari 6, 2011 at 5:20 am
Pembahasan UU NII yang keliru ya.
Pahami dengan jelas tekstualnya sebelum mengambil kesimpulan.
“K.P.S.I. dipimpin langsung Imam–Plm. T.APNII. Jika satu dan hal lain, ia berhalangan menunaikan tugasnya, maka ditunjuk dan diangkatnyalah seorang PANGLIMA PERANG selaku penggantinya,dengan purbawisesa penuh.”
Perhatikan yang saya tulis dengan huruf kapital, siapakah yang diangkat kalau Imam-Plm. T berhalangan? Imam-kah atau Panglima Perang-kah?
“Calon pengganti Panglima Perang Pusat ini diambil dari dan diantara ANGGOTA-ANGGOTA KOMANDEMEN TERTINGGI termasuk dalamnya KSU dan KUKT atau dari dan diantara PANGLIMA PERANG YANG KEUDUKANNYA SETARAF DENGAN KEDUDUKAN ANGGOTA-AGGOTA KOMANDEMEN TERTINGGI…”
Perhatikan yang saya tulis dengan huruf kapital :
Diambil dari :
Anggota-anggota Komandemen Tertinggi atau disingkat AAKT dan bukan hanya AKT saja, AKT dengan AAKT itu adalah fungsi kedudukan yang berbeda kawan, taukah anda siapa AAKT itu, yaitu Kader Tingkat I, dan taukah anda siapa saja kader Tingkat I itu? Kader tingkat I itu buka hanya AKT, KSU dan KUKT saja kawan.
“Panglima Perang yang kedudukannya setaraf dengan AAKT…”
Panglima Perang dengan AAKT juga mempunyai kedudukan yang berbeda kawan.
Coba pahami tekstualnya dulu baru mengambil kesimpulan ya…
Kapan2 boleh diskusi dengan saya heheh…
Abuqital1:
Sepertinya kita memang harus diskusi secara langsung nih, anda punya bukti dan pemahaman begitupun kami punya bukti dan pemahaman khususnya ttg KUKT. Silakan kontak ke abuqital1@gmail.com dan kita tentukan waktu dan tempatnya.
Februari 8, 2011 at 12:37 am
send aja waktunya di jonindo@yahoo.com ok
Februari 8, 2011 at 2:46 am
maksudnya jonindo99@yahoo.com
Februari 23, 2011 at 9:26 pm
tanpa mengurangi rasa hormat. sepertinya, inilah yg akan selalu ditonton oleh umat islam indonesia. kita selalu sibuk memperbincangkan pendapat. ini mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga tanpa kemajuan perjuangan yg berarti. inilah yg selalu ditunggu2 musuh2 kita. kontra produktive. kita selalu terjebak dengan “ciri” dan sangat miskin ketika harus mengembangkan “cara”. sikap berbantah2 an seperti yg tlah disinyalir qur’an terbukti membuat kita lemah dan musuh menjadi tdk gentar. memangnya apa yg kalian dptkan kalau salah satu pendapat kalian benar? piala? yang jelas di seluruh dunia, mujahid manapun, akan terbukti keistiqomahannya saat berhadapan dengan musuh langsung. ingatlah setiap diri yg mengaku beriman akan diuji. drpada berkutat di seputar ini, lebih baik kembangkan amal sholeh, perhatikan umat, sejauh mana i’dad kita, ingat ini episode kita. sekali lagi tanpa mengurasi rasa hormat kepada orang tua yg telah berjuang lebih dahulu, INTI PESAN KEPEMIMPINAN tersebut adalah : “semua gugur kalau berkhianat” artinya patuh setia akan teruji kalau kita sedang berhadapn dengan musuh, dan ini telah terbukti! pesan sang imam telau menuai hasil. sejarah membuktikan. maka yg perlu dilakukan adalah : perbaiki kualitas diri, lakukan amal sholeh sesempurna mungkin, jgn pernah lewatkan sedetikpun dengan “persiapan” karena ujian bisa kapan saja, sesungguhnya amalan-amalanmu akan sangat berpengaruh ketika engkau sedang diuji oleh Alloh. mohonlah selalu keampunan Alloh. paling tidak inilah jalan yg sedang kami tempuh sbg umat “biasa”.
Februari 26, 2011 at 8:25 pm
yang lagi ane bicarain “cara” bos, bukan “ciri”, tentunya y menurut UU, makanya cerna dulu y. 😀
Juli 29, 2014 at 11:59 am
Mas bs dijelaskan batasan pemimpin sudah tidak layak lagi untuk ditaati..??pdhal sudah berhukum dg hukum Allah…