Kita hidup di masyarakat, setiap mujahid pasti mengenal banyak orang, ada yang akrab, ada yang jadi teman dekatnya, walaupun statusnya hari ini beda dengan dirinya. Ia tengah bersungguh-sungguh di jalan jihad, sedang kawannya hanya rakyat biasa, mungkin kawan semasa sekolajh, teman bermain semasa kecil, kawan berkelahi dsb.

Walaupun mereka bukan famili usahakanlah ada pendekatan dengan mereka, karena kalau sudah kenal, apalagi pernah akrab, berarti sudah ada jalan buat bicara Islam, dibanding dengan yang belum kenal sama sekali. Kita pun bisa mengenal watak mereka, ini bermanfaat guna memilih cara, dari sisi mana kita mulai mengajak bicara dengan mereka. Pokoknya gunakan setiap peluang untuk menambah kawan dan saudara perjuangan, kalau bisa semua yang pernah mengenal kita bersimpati dengan apa yang tengah kita perjuangkan. Jangan malah membikin intrik-intrik yang memperbanyak musuh.

Bila ada diantara mereka yang berjuang juga, apalagi bersamaan dalam sasaran dan cita-cita, wajar bila saling menjembatani bahu membahu dalam hal-hal yang bisa disepakati bersama. Sebab permukaaan Islam ini amatlah luas, ada beberapa hal yang kita bisa ta’awun walaupun hanya dengan rakyat biasa (penyelenggaraan walimah nikah misalnya) apalagi dengan sesama yang punya ruhul jihad. Walaupun demikian kearifan menjaga “bilik rumah kita”tetap harus dijaga, sebab walaupun bagaimana, hari ini, “mereka itu bukan kita”. Semoga kelak semua menjadi kita. Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.