Muqoddimah

Materi ini judul aslinya adalah AL IRHABU MINAL ISLAMI FAMAN ANKARO DZALIKA FAQOD KAFARO karya Syaikh Abdul Qodir Bin Abdul Aziz (Hafizahullah) dan diterjemahkan oleh akhi Abdulloh Khoir Katsir.

Terorisme dan Radikalisme adalah kata yang sering menghiasi berbagai media informasi baik cetak maupun elektronik. Bahkan di dalam dialog keseharian umat Islam, maupun non Islam.

Kedua kata ini diakui atau tidak biasanya dialamatkan kepada orang-orang Islam yang benar-benar beristiqomah di atas jalan Islam yang lurus yang mengikuti millah Khalilulloh Ibrahim alaihis salam, yaitu bersikap baro’ (berlepas diri) terhadap orangorang kafir baik dalam bentuk memusuhi maupun membenci mereka, khususnya orang-orang kafir semisal Amerika dan sekutusekutunya yang jelasjelas memusuhi Islam dan kaum muslimin.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala !
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَءَآؤُا مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَآءُ أَبَدًا حَتَّى ت ؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ

“Sungguh telah ada teladan pada diri Ibrahim dan orangorang beriman bersamanya bagi kalian (yaitu) ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa saja yang kalian sembah selain Allah. Kami telah mengingkari kalian dan telah muncul permusuhan dan kebencian selamalamanya antara kami dan kalian, hingga kalian beriman kepada Allah saja.” (Al Mumtahanah : 4)

Kedua kata ini semakin nyaring terdengar setelah terjadinya ledakan dahsyat di gedung kembar WTC New York Amerika Serikat, Negara kafir harbi.

Terorisme menurut Bush dan sekutunya adalah orang-orang Islam yang berjihad melawan Amerika dengan segala kejahatannya, dengan kata lain teroris sama dengan mujahid.

Tetapi bukan Bush kalau tidak bisa menyamarkan definisi teroris di atas! Karenanya ..Di setiap kampanye anti teroris yang ia gembar gemborkan di jagad ini adalah pemahaman bahwa teroris adalah orangorang yang suka membunuh rakyat sipil yang tidak berdosa dengan begitu biadab tidak peduli korbannya wanita atau anakanak.

Maka di setiap ada ledakan bom, siapapun akan latah berkata, “Pasti ulah teroris”, tidak hanya sampai di sini saja, mediamedia cetak dan elektronik yang sudah dikendalikan oleh kafir harbi Amerika (dengan porsi pemberitaan yang cukup besar dan bahkan menjadi laporan utama) segera menyiarkan secara langsung kejadian-kejadian pasca ledakan dengan lebih banyak menampilkan jerit tangis korban luka dan mayat-mayat rakyat sipil, khususnya wanita dan anakanak.

Hujan kecaman dan kutukan terhadap teroris begitu deras! Seluruh manusia anti terhadap teroris yang akhirnya anti terhadap mujahidin. Amerika dianggap pahlawan, dan mujahidin jadi kambing hitam.

Inilah fenomena yang terjadi hari ini, dan dengan kejadian yang sungguh memilukan ini seorang ulama besar syaikh Abdul Qodir bin Abdul Aziz menerangkan kebenaran yang mesti diyakini oleh seluruh umat Islam hari ini. Di dalam risalah singkat ini , beliau mengajak umat Islam untuk
memahami prinsip-prinsip Islam yang pokok yang berkaitan dengan bagaimana bersikap terhadap Amerika dan sekutu-sekutunya yang jelas-jelas menyandang status kafir harbi.

Berikut ini riwayat sekilas tentang syaikh Abdul Qodir bin Abdul Aziz, yakni:

  1. Nama beliau adalah SAYYID IMAM Abdul Qadir Abdul Aziz Asy Syarif. Beliau dilahirkan di bulan Agustus tahun 1950 di kota Bani Yusuf sebelah selatan Mesir.
  2. Telah menuntut ilmu dan hafal Al Qur’an sejak kecil dan mulai mengarang kitab tatkala menginjak dewasa. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran di Mesir tahun 1974 dg Yudisium Summa Cumlaude disertai penghargaan tingkat satu.
  3. Pernah bekerja sebagai wakil ketua di bagian operasi bedah di Fakultas Kedokteran di Al Qashr Al ‘Aini.
  4. Sempat ditangkap sebentar setelah terjadinya pembunuhan terhadap Thaghut Anwar Sadat pada tahun 1981, namun dengan izin Alloh Subhanahu wa Ta’ala beliau dapat keluar/menyelamatkan diri dari Mesir.
  5. Pernah bekerja sebagai direktur Rumah sakit Al Hilal Al Kuwaiti di kota Peshawar Pakistan.
  6. Telah beristrikan seorang wanita Palestina dan dianugerahi empat putra dan seorang putri. Kemudian menikah lagi dengan seorang wanita Yaman dan dikaruniai seorang putri.
  7. Hijrah dari Pakistan guna menyelamatkan diri dan dien beliau sebentar setelah adanya penahanan/penangkapan terhadap warga Arab di kota Peshawar tahun 1993. Beliau hijrah menuju Sudan.
  8. Tiba di Yaman pada akhir-akhir terjadinya perang antara pihak yang ingin memisahkan diri dari penguasa setempat.
  9. Pernah bekerja di rumah sakit Ats Tsaurah Al ‘Am di sebuah kota yang terletak di sebelah selatan ibukota Shan’a dengan sukarela tanpa gaji, lalu beliau bekerja di rumah sakit Daarusy Syaf.